- Menganalisis ungkapan dalam teks.
Ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Contoh: Ungkapannya adalah 'tangan dingin' arti sebenarnya adalah memerintah dengan keras/ditaktor, ungkapannya adalah 'ringan tangan' dan arti sebenarnya adalah suka memberi. - Menganalisis sudut pandang dalam cerita.
Jenis-jenis sudut pandang:
- Orang pertama pelaku utama:
Pengarang menjadi tokoh utama didalam sebuah cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata aku/saya.
- Orang pertama pelaku sampingan:
Pengarang tidak menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita, namun pengarang ada di cerita tersebut. Yang menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut adalah orang disekitar pengarang.
- Orang ketiga serba tahu:
Pengarang tidak dalam cerita, namun pengarang mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam sebuah cerita.
- Orang ketiga terbatas:
Pengarang tidak ada di dalam cerita dan pengarang seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi dalam sebuah cerita.
- Campuran:
gabungan dua atau lebih sudut pandang. - Menganalisis karakter tokoh 'aku'.
- Menganalisis amanat dalam cerpen.
Amanat (pesan) adalah sesuatu yang disampaikan dari seorang kepada yang lain. (Biasanya besifat baik.) - Menganalisis kegiatan kurang bermoral dalam cerpen.
- Menganalisis amanat dalam sebuah cerpen harga diri.
- Menganalisis nilai moral dalam cerpen.
Nilai moral adalah nilai yang mengatur hubungan yang menyangkut masalah baik buruknya, sopan santunnya, dan etika manusia. - Mengidentifikasi cerita pengalaman.
- Menganalisis sudut pandang dalam cerpen.
- Menganalisis watak tokoh.
Watak bisa diartikan sebagai kepribadian, sifat atau tingkah laku tokoh. - Menganalisis unsur cerita.
Unsur-unsur dalam cerita: Unsur ekstinsik dan unsur intrinsik PTALAS (penokohan, tema, amanat, latar, alur, sudut pandang) - Menganalisis sudut pandang dalam cerita.
- Mengidentifikasi fakta dalam teks.
Fakta adalah hal atau keadaan yang benar-benar ada atau terjadi. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan fakta. - Mengidentifikasi kata yang tepat dalam paragraf rumpang.
- Mengidentifikasi ungkapan yang tepat pada paragraf rumpang.
- Mengidentifikasi kata yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang.
- Mengidentifikasi topik paragraf.
- Mengidentifikasi tahap menyimak.
- Mengidentifikasi kalimat fakta dalam paragraf.
- Menyusun paragraf eksposisi.Paragraf eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca.
- Mengidentifikasi kata penghubung dalam paragraf rumpang.
Contoh kata penghubung: dan, lagi, tapi, jika, namun, sehingga, atau, dll. - Mengidentifikasi kalimat bermajas tepat.
Contoh-contoh majas:
- Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untuk menyangatkan arti.
Contoh Majas Hiperbola: harga bensin membumbung tinggi-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
- Majas Metafora
Majas Metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh Majas Metafora: dewi malam telah keluar dari balik awan (dewi malam = bulan)
- Majas Eufimisme
Majas Eufimisme adalah majas perbandingsn yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang).
Contoh Majas Eufimisme: Para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah-orang ini berubah akal.
- Majas Alegori Personifikasi
Majas Alegori Personifikasi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada mempunyai sifat seperti manusia atau beda hidup.
Contoh Majas Alegori Personifikasi: angin berbisik menyampaikan salamku padanya.
- DLL. - Mengidentifikasi kata tidak baku.
Contoh-contohnya ada di buku cetak :) - Mengidentifikasi perbaikan istilah yang tepat.
- Menganalisis makna kata.
- Mengidentifikasi ungkapan dalam teks
- Menganalisis ciri hikayat.
Hikayat adalah cerita pelipur lara yang sulit diterima akal dan merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
Ciri-ciri hikayat:
- Berisi kisah - kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris)
- Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai - nilai Islam
- Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama - nama Arab
- Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada umumnya
- Tidak ada`pembagian bab atau judul
- Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit (anonim)
- Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif
- Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari - hari
- Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang - ulang
- Peristiwa seringkali tidak logis
- Sulit memahami jalan ceritanya - Mengidentifikasi pantun.
- Mengidendtifikasi tanggapan yang tepat dalam berita.
- Mengidentifikasi pokok informasi kutipan.
- Melengkapi kata penghubung dalam paragraf.
- Mengidentifikasi syarat kritik
- Menganalisis amanat dalam puisi.
- Menganalisis paragraf sebab-akibat.
Hubungan sebab akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju kepada kesimpulan yang merupakan efek atau akibat. - Mengidentifikasi kalimat opini.
Opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal berbeda-beda. - Menganalisis pola paragraf.
- Menganalisis pernyataan yang relevan.
- menganalisis kesimpulan paragraf.
- Menganalisis isi kutipan berita.
- Mengidentifikasi pengertian pembaca.
- Disajikan paragraf, mengidentifikasi kalimat opini.
- Disajikan paragraf, mengidentifikasi kalimat fakta.
Maaf ya kalau ngga lengkap, ada beberapa materi yang bisa diliat dari buku cetak sama catetan kok. Jangan andelin postingan ini doang, liat web-web atau sumber2 yang lain juga ya.
GBU! :)
GBU! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar